Minggu, 23 Juni 2013

Duka Dibalik Hujan


Titik-titik air mata Vera jatuh berirama seiringan isakannya berpadu senada dengan melodi alam yang dibuat rintik hujan. Tiada yang tahu air mata itu terjatuh, karena telah bercampur dengan cairan hujan yang ikut menyatu dipipinya. Kebahagiaannya lengkap sudah. Turunnya hujan saat ini ialah kebahagiaan yang menyusup ke setiap senti tubuhnya, membasahi kering jiwanya.
                                                                ***
“ayolah, Ver. Ini enggak se-kanak-kanak yang kamu pikir”
“nanti kamu sakit. Please deh ka…”
“paling enggak kamu rasain hujannya dengan tangan kamu”
Tiba-tiba Raka menarik lengan Vera. Memaksanya untuk ikut kegiatan yang sedang dilakukan Raka saat itu. Vera terkesiap karena dikejutkan oleh tindakan Raka lagi. Vera dipeluknya erat.
“kalau kamu kedinginan, semoga pelukan ini bisa buat kamu hangat. I love you!”
“kenapa kamu masih suka hujan-hujanan? Kamu lupa sama kondisi kamu?”
“semua penyakitnya sudah terlanjur menyebar. Jadi percuma. Cepat atau lambat, aku bakal…”
“aku mohon bertahan buat aku.”
“hujan ini memang gak bikin penyakitku membaik, justru sebaliknya. Tapi hujan ini bikin luka hati aku hilang. Aku merasa jatuh cinta lagi tiap kali hujan ini menimpa ubun-ubun aku”
“terhadapku?”
“iya, Vera. Kamu dan hujan sama-sama membuat hati aku terenyuh tiap hari.”
Tubuh Raka menimpa Vera, terpaksa ia harus menahan tubuh Raka sampai mendapat pertolongan. Raka pingsan. Tubuhnya yang besar terkulai lemas di pelukan Vera.
                                                                ***
Tepat 15 hari sepeninggalan Raka, Vera masih bisa membentuk lengkungan manis dibibirnya. Meski tak jarang air matanya membanjir. Seakan hujan itu menemani kesedihannya, Vera selalu merasa Raka menemaninya. Dirinya jadi merasa tak sendirian, sepertinya ia sudah benar-benar jatuh cinta pada ribuan tetes hujan yang datang akhir-akhir ini. Entah sampai kapan hal ini akan berlangsung. Entah bagaimana nanti keadaannya jika tetesan surga itu akan benar-benar lenyap sama sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar