Selalu sakit menusuk ke relung tiap kali dia menatap
seseorang itu yang mulai dia kagumi. Semerbak cemburu terhirup olehku tatkala
dia selalu memuja-muja seseorang yang sebenarnya tak dia kenal itu. Raut wajahnya
terpancar kebahagiaan saat menatap sang idolanya. Aku tak pernah tahu penyebab
kekagumannya pada lelaki itu. Aku hanya bisa melihat dia yang terus histeris. Tak
mampu melakukan apa-apa untuk mengobati kesakitan. Pada kenyataannya aku harus
menerima bahwa memang perasaanku belum dibalas olehnya. Bagaimana bisa? Ya,
karena aku belum menyatakan perasaanku.
Aku memang pengecut.Hingga pada akhirnya aku hanya bisa makan hati. Dan lebih
menyakitkan lagi ketika mereka berdua berpapasan tatap. Lelaki itu mungkin
ingin tahu siapa yang terus menerus memperhatikannya. Asal kamu tahu saja
lelaki, hai pujaanya pujaanku,yang memperhatikanmu ialah perempuan yang mulai
mengalihkan duniaku. Oh, hancur, hancur! Aku berulang kali mengucek kedua
mataku saat kalian bergenggam tangan. Apa itu artinya kalian sudah saling
kenal? Oh sakit! Lagi-lagi sakit meremuk redamkan rasa. Sudah, sudah sampai
disini saja aku mengetahuinya. Aku tak mau tahu mendengar cerita selanjutnya! Stop!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar