Kak, aku pengen lupa segalanya tentang cinta. Terutama perasaan
sakit yang aku derita. Sukmaku hancur bahkan mungkin hingga stadium akhir L. Aku sakit kak, selalu
mengharapkan seseorang yang jauh dan gak mungkin bisa aku gapai! Aku pengen
lupa dia yang terus menghindar disaat aku mencoba mematangkan mentalku untuk
mendekatinya.
Aku pengen cinta sama kakak, bukan hanya sekedar kekaguman! Biar
dengan sekejap aku bisa lupa sama kesakitan yang dulu aku rasain. Walaupun nggak
akan mungkin kalau kakak bisa balas perasaan yang mungkin bisa tumbuh perlahan.
Aku pengen banget bisa kenalin kakak ke t*** supaya kaka tahu siapa yang pernah
nyakitin aku. Biar kakak tahu seberapa berengseknya dia! Mungkin juga supaya
kakak bisa hajar orangnya sampai bonyok. Tapi mana mungkin bisa, ya kan? Toh,
aku pun sama sekali enggak kenal kakak dan bahkan nama pun belum jadi salah
satu pengetahuan aku tentang kakak. Kakak juga belum tahu kan, siapa aku?
Kalau saja kakak ingin tahu, aku ini manusia diantara
cewek-cewek cerewet yang selalu memiliki banyak topik untuk dibicarakan hingga
buih air liur pun hadir disudut bibir mereka. Aku salah satu manusia ang
beruntung karena memiliki mereka. Mungkin hal itu tak bisa membuat kakak
langsung mengetahuiku. Sial! Aku tak suka menyebutkan ciri didiriku. Aku tak
suka dengan khasku sendiri. Yang tepenting aku adalah seorang perempuan yang
selalu mengikuti tiap langkah perilaku kakak lewat bola mataku.
Yang selalu terhibur tiap kali kakak berlaku layaknya bocah
yang tak pernah mengenal keadaan. Yang selalu takjub akan mahkluk ciptaan Tuhan
seperti kakak. Sayangnya, aku hanya dberi kesempatan menatap kakak tiap kali
stirahat ataupun sepulang sekolah. Itu pun tidak rutin. Hal itu hanya terjadi
jika saja memang kalau aku sedang beruntung. Tapi tatapan yang terjadi kadang-kadang
itu mampu merekatkan satu per satu puing hati yang sempat terserak :*
Tidak ada komentar:
Posting Komentar