Kamis, 03 Oktober 2013

The Book Of Lost Things 2




-          Penulis                  : John Connolly
-          Ukuran buku         : 13x19 cm
-          Jenis                     : Fiksi
-          Penerbit                : Gramedia Pustaka Utama
-          Cetakan                : April, 2010
-          ISBN                    : 978-979-22-3879-2
                                     


David memang menyukai kamar barunya itu. Ia selalu mengasingkan diri di tempat itu dan membaca buku-buku yang terpapar di situ untuk melipur lara. Di situ ia membaca dongeng-dongeng dari negeri antah berantah tentang penyihir, raja-raja, serigala, dan ksatria-ksatria memenuhi kepalanya. Bahkan, beberapa buku ada yang digambari sendiri oleh mantan pemiliknya, Jonathan Tulvey, yang ternyata adalah mendiang paman Rose.
Meskipun ia senang dengan kamar yang di berikan Rose, bukan berarti ia sudah meluluhkan hati David. Justru sebaliknya, David semakin membenci kehadiran Rose dan adik angkatnya, Georgie. Ia menganggap mereka berdua telah merenggut perhatian ayahnya darinya dan merasa dunia ini begitu tidak adil karena telah mengambil ibunya.
Belakangan, Ia sering mendengar bisikan-bisikan buku di rak-rak kamar tidurnya, lebih keras dari bisikan-bisikan yang pernah ia dengar sebelumnya. David mulai sering melihat penampakan sosok makhluk berpunggung bungkuk yang berkeliaran di kamarnya, seperti sedang mencari sesuatu. Tapi ia menganggap itu adalah khayalannya saja.
Di suatu malam, David mendengar ibunya memanggil-manggilnya yang mengatakan bahwa ia terperangkap di suatu tempat asing. Ia meminta David untuk menyelamatkannya. Suara itu membawa David ke sebuah celah yang berada di tembok kebun cekung di halaman rumah. Tepat saat David sampai di kebun itu, pesawat pengebom Jerman hampir jatuh dan menuju ke arah David. David yang tidak punya pilihan pun bergegas memasuki celah itu untuk menyelamatkan dirinya.
Ternyata celah tadi membuatnya terbawa ke sebuah alam yang tak diketahui sebelumnya. Di sana David pertama kali bertemu dengan Tukang kayu.  Karena ia bingung, David lalu menceritakan kisahnya pada tukang kayu tersebut. Setelah mendengar cerita David, si Tukang Kayu menegaskan bahwa ibunya telah benar-benar meninggal dan suara yang didengarnya itu hanyalah tipuan makhluk jail berpunggung bungkuk yang sering dilihat David berkeliaran di kamarnya. Ternyata si bungkuk yang di sebutkan oleh Tukang Kayu tadi bukanlah khayalan. Tukang kayu itu menghilang, saat David mencoba kembali ternyata celah tadi tertutup dan ia tak bisa kembali.
Ia menyusuri negeri fantasi itu sendirian, entah bagaimana ceritanya, David bertemu kembali dengan tukang kebun waktu itu. Tukang kebun mencoba membawa David ke sebuah kerajaan dan menceritakan tentang sebuah kitab yang telah hilang tapi di perjalanan tukang kayu menghilang lagi. Membuat David terpaksa berpetualang sendiri. Sebelum mencapai istana banyak problema dan hal unik yang dialami David untuk menguji ketangguhannya. Ia bertemu Snow White yang menyebalkan dan dibenci oleh ketujuh kurcacinya dan hal lainnya. Semakin waktu ia terus saja di ganggu oleh si bungkuk dan hampir membuat David kehilangan akal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar